Abstract:
Menurut Ahmad Atabik Saat ini, meskipun mayoritas penduduk
Indonesia beragama Islam, masih banyak yang mengalami kesulitan dalam
membaca Al-Qur’an dengan baik. Tak jarang, mereka harus mengeja huruf
atau kalimat satu per satu. Ini sangat berbeda dengan orang yang hafal AlQur’an, yang mampu membaca satu juz dalam waktu sekitar 15-20 menit,
sehingga bisa menyelesaikan khatam Al-Qur’an dalam semalam. Pekerjaan
(amal) ini sangat luar biasa, namun sayangnya hanya dikenal di kalangan
masyarakat tertentu dan belum mendapatkan apresiasi yang luas. Bahkan, jika
dibandingkan dengan membaca Al-Qur’an dengan cara dilagukan (qiro’ah),
tahfidz Al-Qur’an masih kurang populer. Maka dari itu, perlu adanya
Kreativitas Guru Tahfidz dalam Pembelajaran hafalan Al-Qur’an.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kreativitas guru tahfidz
dalam pembelajaran hafalan Al-Qur’an di MI Pembangunan UIN Jakarta
Syarif Hidayatullah. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif
dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian meliputi Kepala Sekolah MI
Pembangunan, Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Guru Tahfidz, dan siswa MI
Pembangunan. Teknik pengumpulan data mencakup observasi lapangan,
wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian dari wawancara dengan kepala sekolah menunjukkan
bahwa capaian pembelajaran hafalan Al-Qur’an di MI Pembangunan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta selama dua tahun terakhir cukup maksimal. Secara
umum, target hafalan juz 30 telah tercapai, dengan tingkat pencapaian 85%.
Keberhasilan ini terlihat dari hasil perlombaan tahun ini, di mana banyak siswa
meraih prestasi di bidang tahfidz dan menerima Anugerah Mukti Ali dari MI
Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.