Abstract:
Pembentukan karakter disiplin merupakan bagian penting dalam
pendidikan, khususnya di kalangan remaja tingkat SMP. Dalam hal ini, guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) memegang peranan strategis sebagai teladan
dalam membentuk karakter disiplin siswa. Penelitian ini bertujuan untuk: (1)
menganalisis nilai-nilai disiplin yang diajarkan oleh guru PAI kepada siswa
kelas IX Cambridge di SMP Kharisma Bangsa; (2) menganalisis strategi guru
PAI sebagai role model dalam membentuk karakter disiplin siswa kelas IX
Cambridge di SMP Kharisma Bangsa; dan (3) menganalisis tantangan yang
dihadapi guru PAI dalam menjalankan strateginya sebagai role model dalam
pembentukan karakter disiplin siswa kelas IX Cambridge di SMP Kharisma
Bangsa.
Permasalahan dalam penelitian ini berangkat dari fenomena menurunnya
kedisiplinan siswa, seperti kurang taat terhadap aturan dan lemahnya
pengendalian diri dalam penggunaan teknologi. Penelitian ini berbeda dari
penelitian terdahulu karena menitikberatkan pada keteladanan nyata guru PAI
dalam kehidupan siswa sehari-hari.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode
studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 8
informan, yaitu: kepala sekolah, 2 guru PAI dan 5 siswa kelas IX Cambridge
di SMP Kharisma Bangsa. Teknik Analisis data dilakukan melalui beberapa
tahapan, yaitu pengumpulan data, reduksi dan klasifikasi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai disiplin yang diajarkan
oleh guru PAI kepada siswa kelas IX SMP Kharisma Bangsa meliputi disiplin
waktu, disiplin ilmu, dan disiplin pribadi. Strategi yang diterapkan guru PAI
sebagai role model mencakup: menanamkan aturan yang jelas dan
berkelanjutan, menanamkan nilai-nilai disiplin secara langsung dan tidak
langsung, dan menjalankan peran guru secara maksimal sebagai pendidik,teladan, fasilitator, pembimbing, dan evaluator. Adapun tantangan yang
dihadapi guru PAI yaitu siswa kurang menaati peraturan dan kurang mampu
mengatur waktu dalam penggunaan teknologi.
