Abstract:
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membawa
perubahan signifikan dalam dunia pendidikan, termasuk dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI). Salah satu jenis AI yang semakin populer
adalah chatbot, yang digunakan sebagai sumber belajar interaktif dan
fleksibel. Namun, pemanfaatan chatbot AI dalam konteks madrasah masih
menghadapi berbagai tantangan, seperti larangan penggunaan perangkat
digital di kelas, serta potensi dampak negatif terhadap etika dan kemampuan
berpikir siswa. Di sisi lain, PAI memiliki urgensi untuk tetap relevan di era
digital, agar nilai-nilai spiritual dan moral tetap menjadi fondasi utama dalam
proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
chatbot AI dapat diterima dan dimanfaatkan oleh komunitas madrasah sebagai
sumber belajar yang menunjang capaian pembelajaran PAI.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan
jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi,
wawancara, dan observasi. Data primer berasal dari hasil wawancara 17
narasumber, yaitu Wakil Bidang Kurikulum, Guru Akidah Akhlak, serta 15
siswa MTsN 3 Jakarta, dan data sekunder terdiri dari buku ajar, screenshot
percakapan siswa dengan chatbot, serta dokumen resmi dari sekolah. Teknik
analisis data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan, dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa chatbot AI menunjang capaian
pembelajaran PAI melalui fitur personalisasi, aksesibilitas, interaktivitas, dan
bantuan tugas. Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menjelaskan ulang
materi, memberi contoh yang relevan, serta melakukan refleksi diri terhadap
nilai yang dipelajari. Namun, risiko penyalahgunaan seperti menyalin jawaban
tanpa pemahaman tetap ada, sehingga peran guru dalam membimbing
pemanfaatan chatbot AI secara etis menjadi krusial.