Abstract:
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemampuan seseorang dalam
menghadapi suatu masalah. Adversity Quotient merupakan kemampuan
yang sangat penting dimiliki seseorang untuk tetap fokus dan bangkit dari
kesulitan dalam proses belajar. Pada saat ini, mahasiswa dituntut untuk
memiliki ketahanan diri guna menghadapi tekanan akademik dan sosial.
Oleh karena itu, pengembangan ketahanan diri penting sebagai upaya
dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan Adversity Quotient pada
prestasi belajar mahasiswa anggota BKKBM IIQ Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode korelasional, dengan
pendekatan kuantitatif, teknik pengumpulan datanya menggunakan
kuesioner/angket. Adapun teknik analisis data menggunakan korelasi
spearman, serta subjek penelitian ini adalah mahasiswa aktif anggota
Badan Kelengkapan Keluarga Besar Mahasiswa (BKKBM) IIQ Jakarta
berjumlah 176 orang, dengan penarikan sampel menggunakan teknik
proportional stratified random sampling sebesar 30% dari jumlah populasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Adversity Quotient tidak
memiliki korelasi atau hubungan yang signifikan pada prestasi belajar
mahasiswa anggota BKKBM IIQ Jakarta. Hal ini dibuktikan dengan hasil
perhitungan menggunakan korelasi spearman yang menunjukkan angka rs
(0,059) dengan taraf signifikan 5%, dan dalam interpretasi sederhana
menunjukkan sifat korelasi yang sangat lemah atau dianggap tidak ada
hubungan. Maka dari hasil ini diperlukan faktor lain yang mempengaruhi
prestasi belajar selain Adversity Quotient, seperti metode belajar, motivasi
internal, kualitas pengajaran, serta lingkungan akademik yang kondusif
agar prestasi belajar optimal dapat dicapai.