Abstract:
Strategi sima’an merupakan metode yang digunakan dalam proses
pembelajaran tahfiz di lingkungan pesantren sebagai upaya menjaga dan
meningkatkan kualitas hafalan Al-Qur’an santri. Di Pesantren Kampoeng
Tahfidz Cilik Cinere Depok, sima’an bukan hanya sekadar aktivitas
penyetoran hafalan, tetapi menjadi strategi yang terstruktur dalam
membangun kebiasaan murojaah, mendisiplinkan santri, dan menanamkan
tanggung jawab dalam menjaga hafalan.
Kegiatan tahfiz yang dilakukan oleh anak-anak menuntut pendekatan
yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Oleh karena itu, strategi
sima’an menjadi relevan karena melibatkan praktik menghafal secara
berulang dan aktif, serta memperkuat daya ingat melalui interaksi sosial
antar santri. Kualitas hafalan diukur melalui indikator kelancaran,
ketepatan tajwid, kekuatan daya ingat, serta dilengkapi dengan konsistensi
penyetoran. Dalam konteks pendidikan pesantren, sima’an turut menjadi
upaya pembentukan karakter dan nilai kedisiplinan sejak usia dini.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Fokusnya adalah
mengkaji strategi sima’an, kualitas hafalan yang dihasilkan, serta peran
pesantren sebagai institusi pendidikan Islam dalam membentuk kebiasaan
belajar Al-Qur’an yang mendalam dan berkelanjutan.
Sebagai bentuk inovasi dalam strategi sima’an, pendekatan
Cooperative Learning diterapkan untuk meningkatkan efektivitas
pembelajaran. Dengan menekankan kolaborasi antar santri, strategi ini
mendorong partisipasi aktif, rasa tanggung jawab bersama, serta
menciptakan suasana belajar yang kondusif. Hal ini menunjukkan bahwa
Cooperative Learning bukan hanya relevan, tetapi juga strategis untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan tahfiz di pesantren.