Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh karena belum optimalnya hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Islam Sinar
Cendekia, Tangerang Selatan, yang dalam beberapa semester sebelumnya
masih terdapat sejumlah siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Selain itu, pelaksanaan pembelajaran mengalami kendala seperti
pergantian guru dan kurangnya variasi media pembelajaran. Untuk mengatasi
hal tersebut, digunakan media pembelajaran Educaplay dan Baamboozle.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa kelas VIII
setelah mengikuti pembelajaran PAI dengan media tersebut. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitian lapangan (field research)
dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan subjek kepala sekolah, wali
kelas, guru PAI, siswa kelas VIII, dan wali siswa. Analisis data mengacu pada
model Miles dan Huberman, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kedua media tersebut
mendukung peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan ketika observasi
Asesmen SAS Ganjil sebelumnya. Hasil implementasi media pembelajaran
Baamboozle menunjukkan jumlah siswa yang mencapai KKM lebih tinggi
dibandingkan Educaplay. Dari kedua media tersebut siswa yang tidak
mencapai nilai KKM pada Baamboozle hanya 1 siswa dengan prsentase
ketuntasan belajar mencapai 83,3%. Sedangkan Educaplay terdapat 5 siswa
dengan presentase ketuntasan belajar mencapai 96,6%. Meski demikian,
keduanya dinilai efektif menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,
variatif, dan memudahkan guru dalam evaluasi pembelajaran.