Abstract:
Masa anak-anak adalah usia yang paling efektif untuk
menghafal Al-Qur‟an, karena pada masak anak-anak
ingatannya masih kuat, sehingga mudah untuk menghafal Al-
Qur‟an. Namun di zaman sekarang ini, anak-anak sudah
terpengaruh oleh gadget sehingga sulit mengarahkan anak
untuk menghafal Al-Qur‟an. Oleh karena itu, seorang guru
harus memiliki strategi yang cocok untuk anak-anak agar
tertarik untuk menghafal Al-Qur‟an.
Penelitian ini merupakan penelitin kualitatif,
pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data dilakukan
dengan menelaah data, mereduksi, menyusun dan
mengategorisasi kemudian menguji keabsahan data serta
menarik kesimpulan.
Hasil penelitian: (1) Deskripsi pembelajaran tahfidz Al-
Qur‟an dimulai dari kelas IV sampai kelas VI. Setiap kelas
mendapatkan jadwal 2 hari dalam satu minggu. Untuk kelas VI
mendapatkan jadwal hari Senin dan Kamis. Setiap tatap muka
siswa harus menghafal minimal 5 ayat atau 2 ayat untuk ayat
yang panjang (2) Strategi yang dilakukan oleh guru tahfidz
untuk meningkatkan motivasi siswa menghafal Al-Qur‟an Juz
30 kelas VI di MI PUI Pasar Salasa Ciampea Bogor, antara lain
metode yang digunakan oleh guru tahfidz dalam pembelajaran
tahfidz yaitu memberikan hadiah bagi siswa yang sudah hafal
Juz 30 dan memberikan hukuman kepada siswa yang tidak mengikuti kegiatan tahfidz di kelas. (3) Respon siswa terhadap
keberadaan kegiatan tahfidz yaitu bahwa sebagian besar siswa
termotivasi untuk menghafal Al-Qur‟an karena ingin
mendapatkan penghargaan berupa piagam dan hadiah ketika
sudah hafal juz 30 (Juz „Amma).