Abstract:
Penelitian ini didasarkan pada permasalahan adakah
korelasi antara pengetahuan teori ilmu tajwid dengan
kebenaran dalam membaca Al-Qur‟an. Ruang lingkup yang
dijadikan penelitian adalah pengetahuan siswi tentang ilmu
tajwid dengan kebenaran siswi dalam membaca Al-Qur‟an
khususnya kelas X pada kegiatan BTQ program keputrian
tahun ajaran 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mencari korelasi antara pengetahuan siswi tentang teori ilmu
tajwid dengan kebenaran siswi dalam membaca Al-Qur‟an.
Gejala yang timbul adalah banyak dari siswi yang mampu
membaca Al-Qur‟an dengan benar akan tetapi tidak
mengetahui teori tajwidnya, begitu pula sebaliknya banyak di
antara siswi yang mengetahui teori ilmu tajwid tetapi tidak
dapat membaca Al-Qur‟an dengan benar. Sehingga penulis
merasa perlu melakukan penelitian tentang latar belakang
gejala tersebut, dan meneliti ada tidaknya pengaruh ilmu tajwid
dengan kebenaran siswi dalam membaca Al-Qur‟an.
Penelitian ini bersifat kuantitatif sehingga metode yang
digunakan adalah metode penelitian korelasi deskriptif dengan
menggunakan analisis product moment melalui program
SPSS16 yang menguji hubungan antara pengetahuan teori ilmu
tajwid dengan kebenaran membaca Al-Qur‟an. Dalam
pelaksanaannya peneliti mengadakan penelitian lapangan
dengan melakukan wawancara terhadap siswi yang menjadi
sampel penelitian, melakukan tes obyektif dalam bentuk
pilihan ganda, penilaian praktek membaca Al-Qur‟an, serta
observasi di sekolah yang menjadi tempat penelitian. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 70 Jakarta. Populasi pada penelitian
ini berjumlah 193 siswi. Adapun tehnik penarikan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik purposive
sampling, peneliti mengambil sampel 20-25% dari jumlah
populasi, sehingga peneliti melakukan penelitian dengan
jumlah sampel yaitu sebanyak 40 siswi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara
pengetahuan siswi tentang teori ilmu tajwid dengan kebenaran
siswi dalam membaca Al-Qur‟an tidak menunjukan adanya
hubungan yang signifikan karena korelasi yang dihasilkan
lemah atau rendah. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan
dengan menggunakan program SPSS16 sehingga didapat angka
koofisien korelasi sebesar 0,264 yang berkisar antara 0,20-
0,40. Adapun taraf signifikan 5% sebesar 0,304 dan pada taraf
signifikan 1% sebesar 0,393 maka r hitung lebih kecil dari r
tabel sehingga hipotesis nihil (Ho) diterima, sedangkan
hipotesis alternatif (Ha) ditolak.