Abstract:
Howard Gardner dalam bukunya multiple intelligences menyatakan bahwa
tidak ada anak yang bodoh. Semua anak itu cerdas dengan kecenderungan
kecerdasan yang berbeda-beda. Kemudian Gardner mengungkapkan
kecerdasan manusia berjumlah banyak, antara lain: linguistik, visual-spasial,
logis-matematis, musikal, kinestetik, intrapersonal, interpersonal, natural, dan
kinestetik. Karena perbedaan kecenderungan dalam kedelapan kecerdasan ini
ada diantara para siswa, untuk itu pendekatan multiple intelligences
menawarkan kepada guru untuk mengembangkan strategi yang kreatif dan
inovatif. Salah satu sekolah yang menerapkan multiple intelligences adalah
SMP School Of Human (SOH) Cibubur. Maka dari itu peneliti mengangkat
masalah tersebut untuk menguraikan bagaimana penerapan dan
pengembangan konsep multiple intelligences sebagai sebuah metode
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP School of Human
(SOH) Cibubur. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field
research dan diisajikan dalam bentuk deskriptif. Sedangkan pendekatan yang
dilakukan adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan konsep multiple intelligences
dalam pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) di SMP School Of
Human (SOH) Cibubur pada kelas VIII dan IX, yaitu pelaksanaan multiple
intelligences dalam pembelajaran menuntut guru harus mempunyai daya
kreativitas dalam menerapkan konsep multiple intelligences. Di SMP School
Of Human (SOH) Cibubur pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI)
dengan pendekatan multiple intelligences sangat bervariasi. Guru
menggunakan apersepsi yang bervariasi, strategi dan metode yang beragam,
serta didukung dengan penggunaan media yang kreatif