Abstract:
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh banyak disaksikan di
tengah-tengah masyarakat terdapat anak yang masih memerlukan
penanganan dan perlindungan karena rentan kehidupan ekonomi, misalnya
anak yatim piatu dan anak dari keluarga miskin yang kurang beruntung
untuk mendapatkan kesejahteraan terutama yang terkait dengan pendidikan.
Menurut data sensus dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Maret
2018, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 25,95 juta orang (9,82
persen). Sementara itu jumlah anak yatim mencapai 3,2 juta. Masa depan
sebuah bangsa ada ditangan anak-anak sebagai penerus generasi bangsa. Jika
saat ini menelantarkan anak-anak artinya mematikan masa depan bangsa,
sebab tidak peduli terhadap masa depan bangsa. Padahal mungkin saja anakanak
yang terlantar ini dan membutuhkan kesejahteraan, perlindungan serta
pendidikan adalah calon-calon pemimpin dimasa yang akan datang.. Hal ini
menjadi penting bagi pemerintah dan semua lapisan masyarakat untuk
mengasuh anak-anak yang kurang beruntung ini, terutama dalam hal
pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan gratis merupakan salah satu solusi
permasalahan pendidikan bagi anak-anak yang tidak mampu dalam hal
ekonomi seperti anak yang terlahir dari keluarga miskin dan anak-anak yatim
untuk dapat mengenyam bangku pendidikan yang selama ini hanya ada
dalam bayangan dan angan-angan mereka saja. SMPI Daar El-Hikam
menjawab masalah masyarakat dengan menyelenggarakan pendidikan gratis
bagi anak-anak yatim dan kaum dhuafa. Berangkat dari sinilah peneliti
mendapatkan rumusan masalah yaitu: “Bagaimana Peran Kepala Sekolah
terhadap Sekolah Gratis bagi Yatim dan Dhuafa di SMPI Daar El-
Hikam Ciputat?” Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Untuk
mengumpulkan data digunakan metode observasi, dokumentasi dan
wawancara dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan
penelitian yang telah penulis lakukan, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa peran kepala sekolah terhadap sekolah gratis bagi yatim dan dhuafa di
SMPI Daar El-Hikam sudah baik.