Abstract:
Kondisi intelegensi yang dimiliki anak tunagrahita menyebabkan
beberapa hambatan dan permasalahan. Oleh karena itu, banyak psikolog
yang membuat dan mengembangkan metode untuk meningkatkan
konsentrasi. Melihat banyaknya manfaat dalam sujud, guru PAI di SLBN 01
Jakarta mencoba untuk mengembangkan terapi sujud yang dilakukan
sebelum pembelajaran berlangsung untuk memperoleh kesiapan belajar
siswa tunagrahita. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana internalisasi terapi sujud terhadap kesiapan belajar anak
tunagrahita pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif melalui
analisis data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data
dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru PAI, siswa tunagrahita dan
orangtua siswa tunagrahita.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terapi sujud yang
dilakukan dengan teratur, khusyu`, dalam durasi waktu 5 menit dan tanpa
paksaan akan menghasilkan kesiapan belajar yang baik pada siswa, siswa
dapat menyerap nilai-nilai yang terkandung dalam sujud sehingga mereka
lebih tenang dan konsentrasi dalam proses pembelajaran; (2) Kondisi
ruangan kelas yang berbeda dibandingkan dengan ruangan kelas dalam mata
pelajaran lain, memudahkan guru PAI dalam melaksanakan terapi sujud.
Penataan ruang kelas yang kondusif ini akan menciptakan suasana
pembelajaran yang efektif; (3) Langkah-langkah terapi sujud yang
dilaksanakan sebelum proses pembelajaran oleh siswa tunagrahita adalah
tahap persiapan, pelaksanaan dan penutup. Dengan demikian bisa ditarik
kesimpulan bahwa internalisasi terapi sujud yang dilakukan oleh guru PAI
sebelum pembelajaran PAI menghasilkan dampak yang positif dan efektif
terhadap kesiapan belajar siswa tunagrahita.